Halaman khusus memuat penjelasan tentang candlestick chart.
disebut candlestick chart karena bentuknya yang meyerupai "batang lilin" (candlestick), chart ini dengan cepat populer dikalangan technicalist karena pola pola candlestick yang terbentuk akibat dari pergerakan harga yang terjadi di pasar memberikan indikasi tertentu, kemana kiranya harga akan bergerak selanjutnya. Sinyal yang seperti ini yang di tunggu-tunggu oleh para technicalist guna mengambil langkah dengan cepat dan tepat dalam melakukan open posisi.
Pada satu batang candlestick memuat 4 komponen harga yaitu :
O = Open Price ( Harga Pembukaan )
H = High Price ( Harga Tertinggi )
L = Low Price ( Harga Terendah )
C = Close Price ( Harga Penutupan )
Tubuh ( Body ) candle di bedakan warnanya antara harga naik dengan harga turun sehingga secara visual lebih mudah di lihat dan di pahami.
- Warna Hijau ( body candle berwarna hijau ) menandakan harga naik ( Harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan )
- Warna Merah ( body candle berwarna merah ) menandakan harga turun ( harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan )
Garis yang terbentuk diatas body atau di bawah body candle disebut dengan shadow (upper shadow dan lower shadow ), upper shadow menunjukkan harga tertinggi sedangkan lower shadow menunjukkan harga terendah.
Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar di bawah ini :
Nah...jelaskan..!!!
Berdasarkan posisi keempat komponen harga tersebut, candlestick di bedakan penyebutannya ( baca : namanya ). Yaitu antara lain :
1. Marubozu
- Green Marubozu ( candlestick dimana harga pembukaan = harga terendah dan harga penutupan = harga tertinggi ) atau O = L dan C = H, seperti gambar berikut :
- Red Marubozu ( candlestick dimana harga pembukaan = harga tertinggi dan harga penutupan = harga terendah ) atau O = H dan C = L, seperti gambar berikut :
2. Long Candle dan Short Candle ( Candlestick yang memiliki body yang panjang dan pendek )
Seperti gambar berikut :
3. Doji ( Candlestick yang memiliki harga pembukaan berdekatan atau hampir sama dengan harga penutupannya ), seperti gambar berikut :
Selanjutnya pola-pola yang terbentuk dalam analisa Candlestick ini adalah merupakan pola atau formasi candle yang melibatkan bentuk bentuk candle diatas.
Pada dasarnya Pola atau formasi candlestick yang terbentuk terbagi dalam dua pola yaitu :
1. Pola Reversal ( Candlestick Reversal Pattern )
2. Pola Berkelanjutan ( Candlestick Continuation Pattern )
Pola Reversal terbagi dua yaitu :
1. Bullish Reversal
2. Bearish Reversal
Jika di lihat dari jumlah candle yang membentuk pola reversal tersebut maka pola reversal terbagi lagi dalam beberapa bagian yaitu :
1. Bullish Reversal satu candle
2. Bullish Reversal dua candle
3. Bullish Reversal tiga candle
4. Bearish Reversal satu candle
5. Bearish Reversal dua candle
6. Bearish Reversal tiga candle
Untuk uraian detailnya silahkan klik langsung di tiap item di atas .
Demikian semoga bermanfaat.
Salam Trader Pribadi
Jangan pernah bosan untuk berlatih trading dengan membuka
akun demo disini. Selamat berlatih.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat silahkan Like tombol facebook, atau ikuti di g+ dan follow di twitter.
0 Komentar